Goresan

Mutasi Kerja

Hampir setahun Bapak mutasi kerja, dari Jawa pindah ke Sumatra, kembali ke kampung. Tiga tahun dia di sana, sampai memutuskan untuk membawa saya bersamanya. Banyak yang ingin dia lakukan, salah satunya bertualang berdua. Tapi, rupanya dunia tidak baik-baik saja. Segalanya harus ditunda. Nanti kalau semua sudah normal, kita akan pergi lagi. Begitu yang selalu dia katakan.

Memang begini risiko pekerjaan, siap ditempatkan di mana saja, sekali pun ke ujung Papua. Tapi dia berharap itu tidak terjadi. Akan sulit pulang kampung. Benar. Seperti teman baik saya dari SMP hingga kuliah kami bersama, setelah nikah dia hijrah ke wilayah paling timur Indonesia. Apa yang dia “keluhkan”? Susah pulang ketika rindu keluarga. Ya, begitu lah, mau bagaimana lagi, hidup adalah kumpulan dari pilihan-pilihan, termasuk Bapak, menerima dengan lapang dada saat diberitahu untuk kembali ke Sumatra.

Masa’ balik kampung sedih? Ya, ada banyak hal yang menjadi alasan. Kemudahan yang sempat dia dan saya rasakan di perantauan tidak seperti di kampung halaman. Hahahah. Tapi, sudahlah, pilihan ini pastinya yang terbaik. Buktinya, di sini meski berada di daerah susah sinyal, hati tetap baik-baik saja. Untuk tetap bahagia adalah salah satu dari pilihan, kan?!

Baca juga: (REVIEW BUKU) 3 Wanita Menjejak Dunia dari Peru Sampai Kashmir dari Venesia Sampai Istanbul Karya Febbie, Mindy, Lucy

Iklan

12 tanggapan untuk “Mutasi Kerja”

  1. Lagi blogwalking dan nyasar ke sini, tulisanmu rapi-rapi banget, Mba. Semoga tetep menemukan hal-hal yang menyenangkan meski harus pindah-pindah rumah yaa. Salam kenal!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.